VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, adalah seorang Nasrani. Pernyataan Gedung Putih ini menepis anggapan warga AS yang menduga keras Obama seorang muslim.
"Presiden jelasnya adalah seorang Nasrani. Dia berdoa setiap hari," kata juru bicara Gedung Putih, Bill Burton, Kamis 19 Agustus 2010.
Makin bertambahnya warga AS yang merasa bahwa Obama bukanlah seorang Nasrani diketahui dari hasil survei.
Menurut survei dari Pew Research Center dan Pew Forum on Religion & Public Life, jumlah responden yang menilai Obama adalah muslim kini sebanyak 18 persen dari total partisipan. Jumlah itu meningkat tujuh persen dari hasil survei Maret 2009.
Pada survei yang sama, jumlah respoden yang yakin bahwa Obama adalah umat Kristen kini hanya 34 persen, padahal tahun lalu sebesar 48 persen. Menariknya lagi, sebanyak 43 persen responden saat ini mengaku tidak tahu agama apa yang dianut Obama.
Survei Majalah Time/ABT SRBI, yang berlangsung 16-17 Agustus lalu, mengungkapkan bahwa 47 persen responden menganggap Obama adalah Nasrani, sedangkan 24 persen percaya dia Muslim, sedangkan 24 persen mengaku tidak tahu atau tidak memberi jawaban.
Menurut kalangan media massa di AS, pandangan respoden atas keyakinan Obama itu terkait dengan dukungannya atas pembangunan suatu masjid di kawasan Manhattan, New York. Saat mengadakan acara buka puasa di Gedung Putih, Jumat 13 Agustus 2010, Obama menyatakan bahwa Islam merupakan bagian dari Amerika dan umat Muslim berhak mendirikan tempat ibadah di manapun, termasuk di Manhattan.
Namun, kendati juga didukung oleh walikota New York, pembangunan masjid itu ditentang oleh sebagian publik dan kalangan politisi dari Partai Republik. Menurut mereka, pembangunan itu dibenarkan karena dekat dengan kawasan "Ground Zero. "Lokasi itu dulunya adalah kompleks menara kembar World Trade Center, yang hancur akibat serangan teroris al-Qaida pada Tragedi 11 September 2010, yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa.
Menurut pengamat, mereka yang tidak senang dengan dukungan Obama atas pembangunan masjid itu lalu mencoba menciptakan opini di kalangan masyarakat untuk mempertanyakan identitas dan latar belakang Obama.
"Situasi ini mencerminkan makin intensifnya pandangan negatif atas Obama dari kalangan pengritik," kata Andrew Cohut, direktur Pew Research Center.
Presiden AS sejak 20 Januari 2009 ini memiliki latar belakang yang "warna-warni." Bernama lengkap Barack Hussein Obama, ayahnya adalah seorang Muslim asal Kenya dan ibunya adalah Nasrani Amerika.
Sejak kecil, Obama dibesarkan oleh ibunya, Ann Dunham, dan orang tua dari ibunya. Pada umur 6 hingga 10 tahun, Obama tinggal di Indonesia bersama dengan ibu dan ayah tirinya, Lolo Soetoro. (Associated Press)
"Presiden jelasnya adalah seorang Nasrani. Dia berdoa setiap hari," kata juru bicara Gedung Putih, Bill Burton, Kamis 19 Agustus 2010.
Makin bertambahnya warga AS yang merasa bahwa Obama bukanlah seorang Nasrani diketahui dari hasil survei.
Menurut survei dari Pew Research Center dan Pew Forum on Religion & Public Life, jumlah responden yang menilai Obama adalah muslim kini sebanyak 18 persen dari total partisipan. Jumlah itu meningkat tujuh persen dari hasil survei Maret 2009.
Pada survei yang sama, jumlah respoden yang yakin bahwa Obama adalah umat Kristen kini hanya 34 persen, padahal tahun lalu sebesar 48 persen. Menariknya lagi, sebanyak 43 persen responden saat ini mengaku tidak tahu agama apa yang dianut Obama.
Survei Majalah Time/ABT SRBI, yang berlangsung 16-17 Agustus lalu, mengungkapkan bahwa 47 persen responden menganggap Obama adalah Nasrani, sedangkan 24 persen percaya dia Muslim, sedangkan 24 persen mengaku tidak tahu atau tidak memberi jawaban.
Menurut kalangan media massa di AS, pandangan respoden atas keyakinan Obama itu terkait dengan dukungannya atas pembangunan suatu masjid di kawasan Manhattan, New York. Saat mengadakan acara buka puasa di Gedung Putih, Jumat 13 Agustus 2010, Obama menyatakan bahwa Islam merupakan bagian dari Amerika dan umat Muslim berhak mendirikan tempat ibadah di manapun, termasuk di Manhattan.
Namun, kendati juga didukung oleh walikota New York, pembangunan masjid itu ditentang oleh sebagian publik dan kalangan politisi dari Partai Republik. Menurut mereka, pembangunan itu dibenarkan karena dekat dengan kawasan "Ground Zero. "Lokasi itu dulunya adalah kompleks menara kembar World Trade Center, yang hancur akibat serangan teroris al-Qaida pada Tragedi 11 September 2010, yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa.
Menurut pengamat, mereka yang tidak senang dengan dukungan Obama atas pembangunan masjid itu lalu mencoba menciptakan opini di kalangan masyarakat untuk mempertanyakan identitas dan latar belakang Obama.
"Situasi ini mencerminkan makin intensifnya pandangan negatif atas Obama dari kalangan pengritik," kata Andrew Cohut, direktur Pew Research Center.
Presiden AS sejak 20 Januari 2009 ini memiliki latar belakang yang "warna-warni." Bernama lengkap Barack Hussein Obama, ayahnya adalah seorang Muslim asal Kenya dan ibunya adalah Nasrani Amerika.
Sejak kecil, Obama dibesarkan oleh ibunya, Ann Dunham, dan orang tua dari ibunya. Pada umur 6 hingga 10 tahun, Obama tinggal di Indonesia bersama dengan ibu dan ayah tirinya, Lolo Soetoro. (Associated Press)
Artikel Terkait
- Lebih 50 Ribu Dievakuasi Saat Banjir Landa Cina Republika - 2 jam 24 menit lalu
- Ahirnya, Reaktor Nuklir Pertama Iran Siap Dioperasikan Republika - 2 jam 28 menit lalu
- Pemilu Australia Resmi Dimulai Antara - 2 jam 42 menit lalu
- 30 Tewas dalam Serangan Taliban di Afghanistan Selatan Antara - 2 jam 46 menit lalu
- Lebih 50.000 Dievakuasi Saat Banjir Landa China Antara - Sabtu, 21 Agustus
Berita Utama
ADVERTISEMENT |
No comments:
Post a Comment